Penulis : Doess/Heri
SUMENEP, SOROTPUBLIK.COM – Berbicara masalah keberadaan infrastruktur jalan di Madura, Jawa Timur tidak akan ada habisnya, utamanya di Kabupaten Sumenep. Kabupaten yang terletak di ujung timur Pulau Madura ini kondisi jalannya sangat miris, sudah jelek kalau ada perbaikan pengerjaannya terkesan asal-asalan.
Akibatnya, hasil dari perbaikan yang sudah dilakukan itu tidak bertahan lama, yakni jalan yang sudah diperbaiki tersebut hanya kuat dan bertahan selama satu musim, jelasnya bertahan satu tahun saja.
Jangan nanya masalah infrastruktur jalan di perdesaan, sudah jelas tidak ketolong deh pokoknya. Sebab kondisi jalan Nasional pun dibiarkan rusak parah dan perbaikan tambal sulam pun yang dilakukan oleh petugas dari Bina Marga, entah Bina Marga Provinsi atau Daerah belum jelas, karena petugas selalu menutup diri dengan identitasnya.
Seperti yang tampak di wilayah pantai utara (Pantura) Kabupaten Sumenep. Tepatnya dari Kecamatan Ambunten hingga Kecamatan Dasuk. Pengerjaan tambal sulam jalan nasiona itu terkesan asal-asalan.
Berdasarkan pantauan sorotpublik.com di lapangan, dalam beberapa hari ini jalan di wilayah pantura yang merupakan jalan nasional itu sedang dilakukan perbaikan tambak sulam.
“Kami sebagai orang yang awam hanya bisa menilai, bahwa perbaikan tambal sulam itu terkesan hanya formalitas saja sebab semua jalan berlubang tidak semuanya ditambal,” kata seorang warga Desa Jelbudan, Ahmad Zai (47), Minggu (17/09).
Pokoknya pengerjaannya kocar-kacir dan semrawut, sepertinya lanjut Ahmad Zai, jalan yang ditambal sulam itu diperkirakan akan berumur satu tahun saja dan setelah itu bahkan mungkin tidak sampai satu tahun jalan tersebut rusak dan berlubang lagi.
“Kami sebenarnya ingin bertanya ke petugas yang menambal jalan itu, namun mereka selalu menutup diri, jangankan nanya, menyapa ke masyarakat saja mereka belum pernah,” tutur Ahmad Zai.
Sementara warga lainnya, H. Zainuddin menuturkan, saat ini kondisi jalan nasional di Pantura, yakni dari Desa Jabaan, Kecamatan Manding, Dasuk hingga ke Ambunten kondisinya sangat memperihatinkan, sehingga tidak jarang sering menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
“Meskipun sering memakan korban dan dikeluhkan, tetap saja kondisi jalan dibiarkan rusak, meskipun diperbaiki hasilnya tak maksimal,” tukasnya.
H. Zainuddin juga mengemukakan, selaku warga biasa dirinya beserta seluruh masyarakat hanya dan selalu berharap agar jalan di Pantura dijadikan prioritas untuk perbaikannya, semoga pemerintah dan pihak terkait mendengarkan permohonannya.