Penulis : Doess/Heri
SUMENEP, SOROTPUBLIK.COM – Untuk memenuhi kebetuhan air bersih di wilayah terdampak kekeringan, BPBD Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur rutin melakukan droping air bersih. Bahkan bencana kekeringan yang terjadi saat ini diperkirakan akan berlangsung hingga awal September 2017.
Kepala BPBD Sumenep Abd Rahman Readi menyatakan, berdasarkan pemetaan yang dilakukan BPBD Sumenep, desa rawan kekeringan terjadi di 37 desa. Sebanyak 15 desa di antaranya termasuk kering kritis, sedangkan 22 desa terkategori kering langka.
“Desa-desa tersebut tersebar di 13 kecamatan dan puncak kekeringan diperkirakan hingga awal September,” katanya, Sabtu (02/09).
Rahman Readi menyebutkan, saat ini sudah ada 16 desa mengajukan pengiriman air bersih. Desa-desa tersebut termasuk dalam zona rawan kekeringan yang dipetakan. Seperti desa di Kecamatan Batu Putih, Pasongsongan dan Rubaru.
“Droping air dikaji terlebih dulu di sesuaikan dengan kebutuhan di bawah berdasarkan jumlah KK, bila habis di droping ulang,” paparnya.
Dengan demikian, pihaknya mengimbau supaya warga tidak menggunakan air bantuan itu untuk keperluan pengairan, seperti menyiram tembakau.
“Kami berkoordinasi dengan PDAM dan HIPPAM untuk mendistribusikan air. Dibagi zona, karena terkendala keterbatasan armada,” pungakas Rahman.