Penulis : Doess
SUMENEP, SOROTPUBLIK.COM – Hujan yang turun lima hari secara rutin turun setiap hari menjadikan petani garam di Desa Pinggir Papas dan Desa Karang Anyar, Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur yang sudah menyiapkan lahannya untuk keperluan penggarapan garam tahun ini di hantui rasa was-was.
Petani khawatir musim tahun ini sama dengan tahun kemarin, yakni dimana para petani garam gagal panen akibat terjadi kemarau basah. Sedangkan karena stok garam sedikit menjadikan harga jual garam mahal.
“Bagaimana ini sudah siap-siap menggarap lahan pegaraman malah hujan terus setiap hari,” kata Jamal, seorang petani garam, Desa Pinggir Papas yang dihantui rasa cemas,Rabu (31/05).
Kata Jamal menggarap lahan garam setiap tahunnya sudah menjadi pekerjaan pokoknya, karena petani di desanya tidak punya garapan lain selain menjadi petani garam.
“Kami hanya bisa berharap tahun ini tidak terjadi kemarau basah seperti tahun kemarin,” paparnya.
Seorang petani lainnya Mariyanto senada dengan Jamal, menurutnya dirinya tidak rugi terus-terusan, sebab kemarau basah yang terjadi tahun kemarin amat sangat mencekik petani.
“Saat tak ada garam seperti tahun kemarin harganya mahal,” tukasnya.