Penulis : Nanang
PAMEKASAN, SOROTPUBLIK.COM – Gagal panen petani garam pada musim produksi tahun 2016 lalu, rupanya cukup berdampak segnifikan terhadap pasokan bahan baku garam industri dalam negeri. Pasalanya, pasokan bahan baku garam tahun 2016 sangat tipis.
Ali Mahdi, Direktur Pemasaran PT. Garam (Persero) saat dikonfirmasi Via Telepon Seluler kepada Wartawan Media Oneline sorotpublik.com mengungkapkan, bahwa untuk bisa memenuhi kebutuhan bahan baku garam nasional tersebut, pemerintah terpaksa harus impor garam keluar negeri.
“Menyikapi persoalan ini, Pemerintah memerintahkan PT. Garam (Persero) melakukan Impor garam dari luar negeri agar bisa memenuhi kuota kebutuhan bahan baku garam sebanyak dua ratus dua puluh enanm (226) Ribu Ton.” Jelas Ali Mahdi, Direktur PT.Garam (Persero) kepada Wartawan Media Online sorotpublik.com Kamis (26/04).
Ali Mahdi menambahkan, Pihaknya dalam hal ini melakukan impor garam dari negara Australia dan Negara India untuk bisa memenuhi kuota kebutuhan bahan baku garam beryudium tersebut.
“Jadi sampai saat ini dari kuota 226 ribu ton yang berikan pemerintah, dari kami baru terealisasi 75 ribu ton saja yang bisa didatangkan dari Negara Australia sebanyak 55 ribu ton, dan sisanya dari Negara India. Kondisi inipun masih belum bisa mengatasi kebutuhan garam keseluruhan secara nasional,” Imbuhnya.
Realisasi 75 ribu ton garam, masih dinilai jauh dari harapan. Sebab, hanya 35 persen saja yang terealisir. Sedangkan sisa 2/3 nya itu, pihaknya masih akan minta ijin pemerintah untuk tahapan berikutnya.
Impor garam oleh pemerintah, hanya dikhususkan untuk garam konsumsi saja. Sedangkan untuk industri, dilakukan oleh pabrik yang memang membutuhkan. Sementara itu, untuk kebutuhan bahan baku jenis garam tahun 2017, Pihak PT Garam sudah melakulan beberapa persiapan lahan, mulai dari penataan saluran air produksi dan lainnya. Jika cuaca cerah, untuk kebutuhan garam nasional tahun 2017 pihaknya memastikan perkiraannya itu bisa memenuhi kebutuhan.