Penulis : Doess
SUMENEP, SOROTPUBLIK.COM – Akhir-akhir ini longsor mengancam keselamatan warga di pinggir sungai di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Hujan yang turun belakangan ini mengakibatkan struktur tanah bergerak.
Syaiful Arifin, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sumenep, menyatakan, semua wilayah berpotensi longsor. Seperti longsor di Desa Pakamban Daja, Kecamatan Pragaan, setelah hujan deras. Padahal, desa itu tidak termasuk dalam peta rawan longsor.
“Potensi rawan longsor ini perlu diwaspadai masyarakat. Meski sebelumnya tidak masuk rawan longsor, tapi kini perlu diwaspadai,” ucapnya.
Kata Syaiful, sejak awal tahun 2017 hingga saat ini sudah terjadi longsor sebanyak 28 kali. bersyukur tidak ada korban jiwa dan material yang ditanggung masyarakat.
BPBD, Labour Syaiful, aktif menyebar imbauan kepada semua perangkat desa agar diteruskan kepada masyarakat dan papan peringatan di semua titik rawan longsor.
Berdasarkan pengalaman tahun 2016, lokasi rawan longsor tersebar di 12 kecamatan. Tapi tahun ini peta rawan longsor terus melebar ke semua wilayah. Supaya potensi longsor mengecil, BPBD Sumenep melakukan penguatan tebing.
“Penanganan bencana, kami punya dana lima miliar. Penguatan tebing sudah berjalan,” paparnya.