Penulis : Doess
SUMENEP, SOROTPUBLIK.COM – Beredarnya cabai kering impor membuat khawatir petani di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Mereka takut, cabai hasil panennya tidak laku dijual karena harganya lebih mahal dari pada cabai impor.
Abd Wasid Matanair, Kecamatan Rubaru mengatakan, dirinya dan petani lain terkejut mendengar ada cabai impor yang harganya sangat murah.
“Saya khawatir, cabai hasil panen tidak ada yang beli,” ucapnya, Senin (27/02).
Wasid berharap, pemerintah segera mencari cara melindungi petani lokal. Jika cabai kering impor dibiarkan beredar bebas, dia khawatir pengasilannya ke depan akan menyusut.
Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sumenep Sukaris mengatakan, beredarnya cabai kering impor belum mengancam keberadaan petani lokal karena jumlahnya masih sedikit.
“Kami akan mencari formula untuk melindungi petani lokal. Karena beredarnya cabai impor akan berpengaruh pada penghasilan petani,” paparnya.
Meski harga cabai impor harganya lebih murah, kata Sukaris, tidak menutup kemungkinan konsumen tetap memilih cabai lokal. Sebab, konsumen akan lebih melihat pada kualitas barang.
“Maka dari itu yang harus dilakukan petani lokal adalah mempertahankan kualitas cabai,” paparnya.
Seperti diketahui, cabai kering impor mulai masuk Kabupaten Sumenep pada 21 Februari 2017. Harganya cabai kering impor jauh di bawah harga cabai lokal, yaitu Rp 70 ribu per kilogram. Sedangkan, harga cabai lokal Rp140 ribu per kilogram.