Warga Jelbudan Sumenep Keluhkan Pohon Gundul Akibat Kemarau Panjang

Minggu, 21 Oktober 2018 - 21:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi pepohonan tak berdaun di musim kemarau. (Foto: Istimewa)

Ilustrasi pepohonan tak berdaun di musim kemarau. (Foto: Istimewa)

Penulis: Heri/Kiki

SUMENEP, SOROTPUBLIK.COM – Akibat musim kemarau panjang, hutan jati di Desa Jelbudan, Kecamatan Dasuk, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur tak berdaun.

Kondisi tersebut tak pelak membuat sebagian warga, khususnya dari kalangan peternak, mengeluh lantaran kesulitan pakan.

“Musim kemarau begini rumput kan sudah susah. Ditambah lagi pohon juga sudah tak berdaun lagi saking lamanya kemarau,” ujar Sennan, salah satu warga Jelbudan, Minggu (21/10/2018).

Pohon-pohon tak berdaun itu, sambung Sennan, juga merambah ke area hutan jati. Di mana di sekitar lahan tersebut ada banyak pohon yang daunnya bisa jadi alternatif pakan ternak di musim susah rumput.

“Di sini banyak pohon jati yang ada di hutan ini kering, dan masyarakat untuk ngasih makan ternak kini harus beli akibat di daerah sini banyak yang tak berdaun,” keluhnya.

Hal yang sama juga diungkapkan Rasidi. Warga Jelbudan itu mengatakan musim kemarau panjang di Sumenep memang sampai membuat pepohonan di desanya tidak berdaun.

“Kan repot, Mas. Sudah rumput susah, pepohonan juga tak berdaun. Para peternak di sini harus beli untuk pakan ternak,” ungkapnya.

Sementara, berdasarkan rilis BMKG Stasiun Meteorologi Klas III Kalianget Madura, prakiraan musim hujan di Sumenep masih akan terjadi di dua bulan ke depan.

Data yang dirilis dari BMKG Stasiun Klimatologi Malang itu menyebutkan, prakiraan awal musim hujan untuk wilayah Arjasa, Gayam, Kangayan, Nonggunong, Raas, Sapeken, Bluto, Ganding, Guluk-Guluk, Lenteng, dan Pragaan akan terjadi pada dasarian I – III November 2018.

Sedangkan untuk wilayah Ambunten, Batang-Batang, Batuan, Batuputih, Dasuk, Dungkek, Ganding, Gapura, Giligenting, Kalianget, Kota Sumenep, Manding, Pasongsongan, Rubaru, Saronggi, dan Talango akan terjadi pada dasarian I – II Desember 2018.

Berita Terkait

RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep Bersiap Membuka Poli Urologi
Hosimah Diduga Lakukan Penganiyaan Kepada Menantunya
Kepala DKP2KB Kabupaten Sumenep Terkesan Tertutup
Proyek Irigasi Tanpa Papan Informasi Jadi Sorotan
BPBD Sumenep Menyampaikan Himbauan Potensi Bencana
Inspektorat Segera Panggil Perangkat Desa Nyalabu Laok
Ketua KJJT Pamekasan Dukung Rencana Bupati
Bappeda Sumenep Gelar Musrembang RPJMD

Berita Terkait

Kamis, 3 Juli 2025 - 10:17 WIB

RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep Bersiap Membuka Poli Urologi

Selasa, 1 Juli 2025 - 11:16 WIB

Hosimah Diduga Lakukan Penganiyaan Kepada Menantunya

Senin, 30 Juni 2025 - 08:36 WIB

Kepala DKP2KB Kabupaten Sumenep Terkesan Tertutup

Minggu, 29 Juni 2025 - 22:01 WIB

Proyek Irigasi Tanpa Papan Informasi Jadi Sorotan

Sabtu, 28 Juni 2025 - 21:36 WIB

BPBD Sumenep Menyampaikan Himbauan Potensi Bencana

Berita Terbaru

ADVERTORIAL

RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep Bersiap Membuka Poli Urologi

Kamis, 3 Jul 2025 - 10:17 WIB

BERITA TERKINI

Hosimah Diduga Lakukan Penganiyaan Kepada Menantunya

Selasa, 1 Jul 2025 - 11:16 WIB

BERITA TERKINI

Kepala DKP2KB Kabupaten Sumenep Terkesan Tertutup

Senin, 30 Jun 2025 - 08:36 WIB

BERITA TERKINI

Proyek Irigasi Tanpa Papan Informasi Jadi Sorotan

Minggu, 29 Jun 2025 - 22:01 WIB

BERITA TERKINI

BPBD Sumenep Menyampaikan Himbauan Potensi Bencana

Sabtu, 28 Jun 2025 - 21:36 WIB