Soal Petugas IGD Diduga Tolak Pasien, Begini Klarifikasi Direktur RSUD Sumenep

oleh
Direktur RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, dr. Erliyati, M.Kes. Foto: Yusa'/SorotPublik.

Penulis: Heri/Mi/Kiki

SUMENEP, SOROTPUBLIK.COM – Ramai pemberitaan soal petugas IGD diduga menolak pasien pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar Sumenep, ternyata hanya masalah komunikasi.

Hal tersebut diungkapkan Direktur RSUD Sumenep, dr. Erliyati, M.Kes pada Rabu (29/05/2019) kemarin.

“Sebenarnya kita kan gak boleh menolak pasien. Cuma teman-teman di depan itu cara menyampaikannya yang tidak komunikan. Sehingga terkesan menolak pasien dan gimanalah,” ujarnya, saat ditemui sorotpublik.com.

Untuk itu, atas nama petugas terkait, dokter Erli meminta maaf. Pihaknya berjanji akan melakukan pembinaan kepada yang bersangkutan agar bisa bertugas dengan lebih baik.

“Mohon izin beri kesempatan saya untuk mengubah sesuatu yang sama masyarakat dianggap masalah, misalnya pelayanan, perilaku,” pinta dia.

Beberapa hari sebelumnya, penolakan terhadap pasien KIS diduga dilakukan oleh petugas IGD RSUD Sumenep jadi pemberitaan media. Bahkan, berita berlanjut soal ketidakpuasan masyarakat akan sanksi yang diberikan pihak RSUD kepada petugas bersangkutan.

Namun, dokter Erli selaku pimpinan RSUD Sumenep sudah memberikan kebijakan sesuai prosedur. Atas kesalahannya, petugas IGD terkait sudah diberi sanksi secara lisan dan tertulis.

Hanya saja, ia tak menampik bahwa persoalan komunikasi memang menjadi penyebab. Makanya kepada pewarta media meminta agar rumah sakit dikabarkan sisi positifnya.

“Karena kalau masyarakat sudah dengar sisi baiknya, kan mereka datang dengan sendirinya ke rumah sakit. Kalau masyarakat sudah ke sini, aset kita kan banyak. Daripada datang keluar,” ucap dokter Erli.

Ditanya perubahan manajemen di masa kepemimpinannya, direktur baru RSUD pelat merah itu mengaku fokus melakukan transparansi. Sebab, tahun ini RSUD Sumenep masuk pencanangan Zona Integritas (ZI) menuju wilayah bebas korupsi, bersih, dan melayani.

“Ya transparansi. Untuk SDM-nya kita bina kekompakan dan kenyamanan internal supaya bisa melayani dengan baik,” tuturnya.

Sementara untuk pengaduan pelayanan, semuanya masih seperti biasa bisa dilakukan di Puspa RS. Di ruang pusat pantauan rumah sakit itu, kata dokter Erli ada IPP juga WA-nya.

“Saya mohon kepada sampean, temen media, sampaikan ini kepada publik, karena kalian yang bisa mengekspos. Saya titip nama baik, sehingga masyarakat tahu,” ungkapnya.

Untuk segala kesalahan, segala pelayanan yang kurang memuaskan di RSUD Sumenep, dokter Erli menyatakan siap memperbaiki. Apalagi ia menilai sebenarnya bukan pelayanan yang jelek, tetapi hanya persoalan miskomuniasi.

“Itu saja intinya. Sekian persen, sebagian besar kasus itu ternyata soal komunikasi yang salah,” pungkasnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.